Sabtu, 23 Juni 2012

Keuntungan Dual Boot Windows Dan Linux Bagi Pengguna Windows


Di samping Windows sangat populer karena bersedia dibajak (menurut saya), sebab kalau tidak bersedia perusahan software sebesar Microsoft pasti bisa membuat agar software tidak bisa dibajak. Microsoft tampaknya membiarkan pembajakan karena memang merupakan iklan tersendiri  mana mungkin Windows bisa populer jika tidak bisa dibajak, tidak akan banyak orang yang mampu beli Windows yang harganya lebih mahal dari MacOS. Harga Windows Rp 700.000 s.d Rp 1.000.000 sedangkan MacOS Rp 400.000 tapi MacOS yang mahal komputer Apple-nya. Nah sekarang ada OS lain yaitu LINUX yang gratis dan juga sama mudahnya dengan Windows. Mengapa tidak mencoba dual boot dengan Linux? Ada beberapa keuntungan dual boot Windows dan Linux loh, bagi anda pengguna Windows berikut keuntungannya :
  1. Anda bisa belajar Linux, ini merupakan tambahan ilmu
  2. Jika Windows anda rusak masih ada Linux bisa kita gunakan misalkan menyelamatkan data. Saya pernah kejadian waktu masih pake windows mau mengajar menggunakan Laptop dan Proyektor. Tak tuhu kenapa Windowsnya kok tidak bisa booting (restart lagi berulang-ulang) gagal deh menggunakan laptop untuk ngajar akhirnya pake spidol lagi padahal sudah dipersiapkan materinya. Seandainya saja di Laptop kita ada linux kita bisa pindah ke Linux presentase tetap jalan.
  3. Windows kalau sudah terkena virus bisanya susah untuk menghilangkan, misalkan kita instal antivirus baru virus sudah tahu, sehingga virus bersembunyi dan berpindah lagi pada file yang sudah di scan akhirnya berkembang lagi solusinya harus instal ulang. Tapi dengan adanya Linux kita bisa scan Windows dari Linux habis tuh virus, karena virus windows tidak berjalan di Linux, dengan syarat Windowsnya belum dirusak virus dan antivirus di Linux harus terupdate.
Dalam dual boot Windows dan Linux, ketika menggunakan Linux menyimpan data nya jangan di partisi linux nanti tidak terbaca oleh Windows karena Windows tidak mau bersahabat dengan Linux.

Kalau Laptop kamu mau di dual boot Windows Linux boleh saya Install kan, GRATIS !

Silahkan berkomentar..

Kelebihan & Kekurang Linux Dibanding Windows


KELEBIHAN LINUX DARI WINDOWS
  1. Linux lebih stabil dari pada Windows
  2. Linux Gratis, Windows mahal (kecuali bajakan)
  3. Linux lebih aman dan tahan virus, Windows banyak virus
  4. Linux memiliki banyak Desktop dari desktop ringan (LXDE) dan desktop berat (KDE), sehingga kita bebas memilih tergantung kepada hardware komputer kita. Sedangkan windows tidak, komputer lama tidak akan kuat untuk Windows 7.
  5. Linux memiliki banyak varian (Distro) kita bebas memilih, tapi ini juga sekaligus kekurangannya karena bikin orang bingung memilih.
  6. Linux bisa berjalan didalam CD/DVD (live CD/DVD) atau Flasdisk.
  7. Linux bisa membaca partisi Windows (FAT32 dan NTFS), Windwos tidak bisa membaca Linux, karena Windows tidak mau bersahabat dengan Linux.
KEKURANGAN LINUX
  1. Dalam soal menginstal aplikasi (aplikasi dari pihak lain) di Linux kadang masih memerlukan terminal (command line), sedangkan Windows full GUI.
  2. Developer pembuat Software (terutama software berbayar) masih sedikit yang berpikiran multiflatform, sebagian besar hanya beroperasi pada Windows saja.
  3. Developer pembuat Hardware masih sedikit yang menyediakan driver Linux, sehingga jika pake Linux kita harus pilih-pilih harware yang suport Linux. Sedangkan untuk Windows setiap hardware menyedia drivernya
  4. Software-software aplikasi pada Linux hampir semuanya open source / free (orang berpandangan software yang free masih banyak kekurangan dibanding yang berbayar (bajakan). Padahal banyak juga software yang free itu tidak kalah dengan yang berbayar.
  5. Linux memiliki banyak varian (Distro), sehingga pembuat driver hardware, pembuat software kesulitan membuat instalasi yang berbasis GUI yang dapat berjalan pada semua distro Linux. Tapi dengan mode Command Line semua bisa berjalan. Sebagai perbandingan driver untuk Windows saja, kadang driver Windows XP dan Windows 7 berbeda padahal sama-sama Windows, bagaimana dengan Linux jumlahnya ratusan Distro dan tiap Distro terus berubah versinya seperti Windows sehingga pembuat driver akan sulit membuat driver yang instalasi hanya dengan doble click untuk semua Distro Linux.
Dari segi OS sebenarnya Linux lebih baik dari Windows. Kekurangan Linux bukan dari segi OS tetapi karena kurang dukungan dari pembuat software, pembuat hardware, dan pemerintah (terutama di dunia pendidikan yang masih menekankan menggunakan software berbayar walau bajakan, makanya tingkat pembajakan di Indonesia tidak akan bisa berkurang). Dengan siswa diajarkan software berbayar maka komputer/laptop siswa (bagi yang punya) juga pasti diinstal  dengan software yang diajarkan, siswa tidak akan mampu membeli lisensi software berbayar yang harganya 50 - 100 kali lipat dari harga bajakan. Mestinya di dunia pendidikan jangan mengajarkan software berbayar (bajakan) tapi ajarkan software yang gratis (open source). 

Silahkan tinggalkan komentar....

Selasa, 19 Juni 2012

Menggunakan Open Source Software pada Pelajaran TIK sebagai Pendidikan Karakter


Menggunakan Open Source Software Pada Pelajaran TIK di Sekolah
Merupakan Salah Satu Pendidikan Karakter

Persoalan budaya dan karakter bangsa dalam berbagai aspek kehidupan kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, pembajakan hak cipta dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, media elektronik seminar, dan di berbagai kesempatan. Alternatif penyelesaian diajukan, untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa ini, salah satunya adalah pendidikan karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Maka mulai tahun 2010 Pendidikan Karakter Budaya Bangsa dimasukkan dalam kurikulum.
Di dalam Buku Pedoman Pendidikan Karakter Budaya Bangsa nilai-nilai yang dikembangkan adalah sebagai berikut : 1.Religius, 2.Jujur, 3.Toleransi, 4.Disiplin, 5.Kerja Keras, 6.Kreatif, 7.Mandiri, 8.Demokratis, 9.Rasa Ingin Tahu, 10.Semangat Kebangsaan, 11.Cinta Tanah Air, 12.Menghargai Prestasi, 13.Bersahabat/Komuniktif, 14.Cinta Damai, 15.Gemar Membaca, 16.Peduli Lingkungan, 17.Peduli Sosial, 18.Tanggung-jawab.
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Lantas apa hubungannya dengan menggunakan open source software pada pelajaran TIK di sekolah merupakan salah satu pendidikan karakter ?.

Apa itu open source software?
Software itu ada yang berbayar (lisensi ada pada perusahaan) dan ada freeware dari kata ‘free’ dan ’software’, maka freeware dapat diartikan secara bebas sebagai perangkat lunak yang bebas. Kata ‘bebas’ yang dimaksudkan di atas lebih merujuk kepada ‘kebebasan’ atau ‘kemerdekaan’. Tetapi kebanyakan software yang freeware biasanya gratis. Software yang bersifat freeware berlisensi GPL (General Public License) ada yang bersifat open source dan yang bersifat close source.Open Source menurut Wikipedia adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu orang/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak”. Filosofi seperti ini sangat baik diterapkan pada dunia pendidikan. Sedangkan close source kebalikan dari open source.
Ciri software berbayar adalah ketika kita menginstall maka kita harus memasukkan CD key/ serial number/ cark, sedangkan software freeware tidak ada. Hampir semua software berbayar ada penggantinya software freeware-nya yang perlu kita lakukan hanyalah beradaptasi dengan yang baru. Para programer/pembuat software aplikasi open source juga baik hati karena hampir semua aplikasi open source bekerja pada multi OS (Windows, MacOS, Linux, freeBSD), sehingga bagi kita yang sudah punya laptop dengan OS original bisa menggunakan aplikasi open source juga. Mungkin yang menjadi kendala untuk belajar masih sangat jarang buku panduan untuk open source software dijual di toko buku, jadi panduannya harus download dari internet. Berikut contoh software berbayar yang sering kita gunakan dan padanan atau pengganti freeware-nya :
Jenis
Nama Software
Berbayar
Freeware
Sistem Operasi
Microsoft Windows, Mac-OS,
Linux, FreeBSD, OpenSolaris.
Perkantoran (office)
Microsoft Office
OpenOffice.org, LibreOffice, Staroffice. (tersedia multi platform OS : Windows, MacOS, Linux)
Desain grafis
Corel Draw
Inkspace, scribus (multi OS)
Adobe Photoshop
Gimp (multi OS)
3ds Max
Blender (Linux)
Macromedia Flash
F4l, Qflash, (Linux)
Vectorian Giotto (Windows)
Sedangkan untuk pemutar multimedia, penampil PDF, web browser kita sudah menggunakan freeware.


Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Open Source Software
Kurikulum KTSP pada pelajaran TIK tidak menyebutkan nama salah satu produk software tetapi hanya menyebutkan Sistem Operasi (OS), aplikasi pengolah kata, aplikasi pengolah angka, Desain Grafis. Dengan demikian sekolah bisa bebas memilih produk software yang akan digunakan tidak tergantung pada salah satu produk.
Pada pelajaran TIK ada kompetensi dasar (KD) Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi dan komunikasi” KD ini menjelaskan tentang aturan-aturan Hak Cipta dan penggunaan software secara ilegal. Sungguh memalukan jika setelah mempelajari KD ini ternyata yang digunakan adalah software bajakan, tetapi kenyataannya hal ini dianggap wajar karena sudah membudaya menggunakan software ilegal. Baiklah seandainya sekolah misalnya mampu membeli lisensi Microsoft Windows, lisensi Microsoft Office, lisensi Photoshop, lisensi Corel Draw, tapi bagaimana dengan siswa yang punya komputer di rumah, bagi yang tidak mampu pasti menggunakan bajakan, ini berarti kita telah membenarkan penggunaan software ilegal yang sudah jelas melanggar UU Hak Cipta.
Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan dengan menggunakan open source software adalah jujur, disiplin, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan menghargai prestasi. Jujur dan disiplin, siswa tahu bahwa software itu ada yang bebas/gratis ada memiliki hak cipta (berbayar) sehingga mengakui bahwa menggunakan software ilegal itu melanggar aturan. Sehingga jika tidak mempunyai dana untuk membeli lisensi sebuah software maka alternatif-nya menggunakan software open source bukan menggunakan bajakan. Mandiri, menghilangkan budaya ketergantungan contohnya sikap tergantung pada salah satu produk (misalnya Microsoft). Kreatif, pada open source software jika kita memiliki kemampuan sebagai programer kita bisa menyumbangkan kreatifitas kita untuk memperbaiki software tersebut, berbeda dengan software berlisensi yang bisa memperbaiki hanya orang yang bekerja pada perusahaan saja. Rasa ingin tahu dan Menghargai Prestasi, open source software terus berkembang dan banyak sekali variannya sehingga siswa dapat mencoba atau membuat software yang baru, ini menumbuhkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Dukungan Open Source Software dari Pemerintah
Mengenai penggunaan Open Source Software ini, Pemerintah RI melalui Menkominfo telah menyerukan dengan adanya UU tentang Hak cipta, lalu dikeluarkan surat edaran dari MenPAN dengan Nomor : SE/01/M.PAN/3/2009 mengenai himbauan penggunaan Software legal yaitu beralih ke Open Source Software di instansi pemerintah paling lambat tanggal 31 Desember 2011, atau harus membeli lisensi jika tidak maka terkena UU Hak cipta.
Diterbitkan buku BSE pelajaran TIK yang berbasis open source oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia. Tetapi ternyata sudah tahun 2012 instansi pemerintah tetap saja masih menggunakan softwar bajakan. Beginilah Indonesia kalau sudah menjadi ketergantungan tidak mau menuju ke arah perbaikan.
Jika bangsa kita sudah sadar hak cipta dan tidak menjadi ketergantungan pada salah satu produk maka tidak akan ada lagi yang mau menggunakan bajakan, sehingga dengan sendirinya masalah pembajakan akan hilang. Dengan Open source software anak-anak bangsa akan kreatif menciptakan software sendiri. Bagi anak yang baru belajar komputer tidak akan ada masalah menggunakan open source software, tetapi bagi yang sudah terbisa dengan software berbayar tapi bajakan maka perlu sedikit belajar untuk beradaptasi. Sama misalnya kita sudah bisa Windows XP kemudian berpindah ke Windows 7, atau apalagi dari Office 2003 ke Office 2007. Padahal berpindah dari office 2003 lebih mudah ke OpenOffice.org atau LibreOffice karena tampilannya mirip, dari pada ke office 2007 yang tampilannya jauh berbeda tapi kenapa kita mau belajar lagi tidak mempertahankan office 2003 saja?. Tapi jika kita di awali belajar office 2007 kemudian pindah ke OpenOffice.org atau LibreOffice maka kita harus belajar lebih banyak lagi.

PERTAMA AKU KENAL LINUX


Dulu saya adalah pengguna Windows bahkan dari sejak DOS, tentunnya semua bajakan dari mulai Windows sampai software aplikasinya. Selama aku pakai windows sering kena virus, belum 1 tahun mesti harus instal ulang, maklumlah anti virus juga pake yang free. Sebetulnya sih saya sudah lama mendengar OS Linux yang gratis dan bebas virus, tapi dengar-dengar Linux itu susah. Saya pengen tahu dan mencoba Linux tapi saya gak tahu bagaimana mendapatkan CD instalnya, bagaimana cara instalnya, karena tidak ada satupun teman yang menggunakan linux. Akhirnya saya coba google dengan kata linux tapi malah bingung karena yang ketemu Ubuntu, Madriva, Opensuse, Linux Mint dan masih banyak lagi.
Sampai suatu saat saya lagi instal driver laptopku axioo, ketika windows restart dan booting pertama dari CD, eh ternyata CD tersebut adalah instaler Kick 2009 disitu ada pilihan coba klick 2009 akhirnya saya coba dan ternyata dari CD pun sudah lengkap ada aplikasi Office, multimedia, internet, game dll tapi saya tidak tahu ternyata itu adalah linux karena tidak ada kata linux disitu. Tapi laptop Axioo sekarang sudah ku jual karena VGA SIS tidak menyediakan driver Linux sehingga tidak bisa menampilkan keindahan linux dengan desktop 3D. Dan ganti ASUS dengan VGA NVIDIA.

Ternyata sama saja mudahnya linux dan windows. Tapi yang pertama bingung saya tidak menemukan drive C, D, E, ternyata linux tidak mengenal drive hanya mengenal folder dan setiap media penyimpanan masuk forder media. Saya disini baru bermain-main saja dengan si pinguin Klicks 2009. cuma saya masih binggung dengan nama-nama aplikasi dan cara instalnya.

Akhirnya saya cari-cari lagi di internet dan tahu bahwa Linux itu banyak macam Distro dan hampir semua distro linux menyediakan Live CD. Saya cari lagi linux apa yang paling mudah dan paling banyak aplikasinya dan ternyata yang paling banyak penggunanya ketemu UBUNTU. Karena modem saya lambat akan sangat lama jika mendownload, akhirnya saya pesan Live CD di www.kambing.co.id. (UBUNTU, PCLINUXOS). Saya coba kedua distro linux tersebut akhirnya saya lebih memilih UBUNTU karena ada software center yang memudahkan saya untuk mencari aplikasi. Software Center Ubuntu ini dilengkapi dengan tampilan gambar sehingga lebih jelas tentang kegunaan aplikasi tersebut.

Sekarang saya sudah 99,9% migrasi ke Linux, 0,1% saya masih Windows karena memang di Laptop saya masih ada windows, windows saya gunakan untuk menolong orang saja atau untuk mengecek hardware yang tidak punya driver linux.
Pernah ada teman hardisk eksternalnya terkena virus, semua folder menjadi sortcut folder aslinya tidak tampak sudah di scan tetap saja tidak bisa. Akhirnya saya buka dengan di laptopku (linux) semua folder (data) terbaca semua. Sudah data saya backup kemudian scan antivirus, dan hardisk diformat. cek di windows kebaca beres. Seperti itulah mengapa windows masih tetap ada di laptopku walaupun untuk pekerjaan sehari-hari tidak pernah aku pakai.

Menurut saya tentang Linux :
  1. Bagi pengguna biasa (pengguna yang tidak biasa menginstal aplikasi di Windows hanya menyuruh orang lain saya) Linux itu sama mudahnya dengan Windows. Tapi kenapa ada yang bilang Linux itu sulit?
  2. Bagi pengguna yang biasa menginstal aplikasi sendiri di Windows, Linux bisa di bilang lebih mudah dari Windows dan bisa lebih sulit dari Windows. Menginstal aplikasi di Linux lebih mudah dari Windows jika aplikasi tersebut sudah terdaftar pada Repository distro Linux tersebut dan harus terhubung internet . Tetapi jika aplikasi dari pihak lain maka cara instalasi harus masuk terminal (commad line seperti DOS) ini mungkin yang dikatakan sulit .
  3. Bagi pengguna biasa perbedaan Linux terletak pada Desktopnya (KDE, GNOME, LXDE, XFC dll) linux apapun jika menggunakan Dekstop yang sama cara menggunakannya. Jadi bagi pengguna biasa yang perlu dipelajari bukan Linux tapi Desktopnya KDE atau GMONE atau yang lainnya. 
  4. Sebenarnya menurutku yang bilang linux itu sulit adalah orang IT sendiri yang tidak suka dengan command line mengapa saya bilang begitu. Karena di jurusan IT ada mata kuliah linux. Sementara orang sudah terbiasa dengan Windows yang tidak mengenal commad line. Ketika belajar Linux langsung Commad line bukannya dibiasakan dulu dengan satu Desktopnya (KDE atau GNOME atau LXDE dll). Sehingga linux itu mempunyai image sulit sama seperti DOS.